Tuesday, May 8, 2012

★ *˛ HAJI YANG HAKIKI, ˚ ★


★ *˛ HAJI YANG HAKIKI, ˚ ★

Syahdan, adalah suami - istri yang ingin pergi haji. Karena bukan orang kaya, keduanya bekerja siang malam, susah payah, demi mengumpulkan uang untuk bekal ke Mekah.

Rupanya, kerja keras itu tak sia-sia. Mereka berhasil mengumpulkan uang untuk pergi haji. Akhirnya saat musim haji, merekapun berangkat.

Sebelum keduanya tiba diMekah, diperjalanan mereka menemui perkampungan miskin, banyak warga miskin dan anak-anak diserang busung lapar.

Saat itu keduanya merasa iba, bahkan akhirnya memutuskan tidak melanjutkan perjalanan ke Mekkah, tapi memberikan semua uang dan bekal yang dibawa kepada penduduk tersebut.

Di balik keputusan tersebut, suami- istri itu ingat sebuah Hadist Nabi :
'' Tidak beriman seseorang yang tidur lelap sementara ia mengetahui tetangganya kelaparan''.

Itu yang menjadi landasan bagi keduanya. apalagi mereka faham bahwa Ibadah Haji adalah perintah Allah yang wajib ditunaikan tetapi manfaatnya hanya bagi mereka berdua.

Karena itu, mereka memilih memberikan bekal yang dibawa dan kemudian pulang ke kampung halaman.

Tapi, hal tak terduga terjadi.
Ketika suami-istri itu sampai dirumah, ada orang asing tidak dikenal yang sudah menunggu dirumah. setelah memberi salam, orang itu mengucapkan, '' SELAMAT DATANG DARI HAJI MABRUR''.

Tentu, suami-istri itu terperangah sebab keduanya tak merasa pergi haji.

Akhirnya, mereka menceritakan apa yang dialami diperjalanan. anehnya, setelah mendengarkan cerita dari sepasang suami-istri itu, tamu tersebut menjawab, '' ITULAH HAJI MABRUR ''.

''Kisah ini dalam tradisi Sufi'' memang cukup populer.

Kendati kisah ini bisa didramatisasi bahkan bisa jadi tidak semuanya benar, tapi pesan dibalik kisah itu bisa dijadikan '' Bahan Renungan''.

Apalagi ketika musim haji tiba, orang-orang kaya berlomba-lomba pergi ke Mekkah, tetapi mereka nyaris menutup mata dan telinga. Padahal disekeliling mereka tidak sedikit tetangga yang dilanda kepahitan hidup.

Semoga kisah ini menumbuhkan kesadaran baru bahwa untuk bisa pergi haji, Tidak lantas kita mengesampingkan orang-orang disekitar kita.

Haji memang wajib, tapi jika tak memberikan kemanfaatan untuk orang-orang disekitar, bisa-bisa haji yang ditunaikan itu tak berarti.

'' Tidak munafik ''Impian untuk pergi Haji, pasti ada dibenak kita semua sebagai seorang Muslim/ Muslimah''.....''


''Ada Hikmah dan Hidayah, disekeliling kita'

No comments:

Post a Comment