Thursday, July 19, 2012

'' HILAL, RUKYAT, dan HISAB ''


Hilal, Rukyat, dan Hisab

Crescent MoonAlhamdulillah…Allah menyampaikan diri kita semua pada bulan suci Ramadhan.Menjelang bulan Ramadhan, kerap kita dengar istilah hilal, rukyat, dan hisab.Apa itu hilal, rukyat, hisab? Apa kaitannya dengan bulan Ramadhan?
Berikut ini kumpulan beberapa artikel yang saya temukan mengenai hilal, rukyat, dan hisab. Di bagian akhir diperlihatkan pula hisab hilal awal dan akhir Ramadhan 1428 H.
Sumber : Untoro
HILAL
Hilal adalah penampakan bulan yang paling awal terlihat menghadap bumi setelah bulan mengalami konjungsi/ijtimak.
Bulan awal ini (bulan sabit tentunya) akan tampak di ufuk barat (maghrib) saat matahari terbenam.
Ijtimak/konjungsi adalah peristiwa yang terjadi saat jarak sudut (elongasi) suatu benda dengan benda lainnya sama dengan nol derajat.
Dalam pendekatan astronomi, konjungsi merupakan peristiwa saat matahari dan bulan berada segaris di bidang ekliptika yang sama. Pada saat tertentu, konjungsi ini dapat menyebabkan terjadinya gerhana matahari.
Hilal merupakan kriteria suatu awal bulan. Seperti kita ketahui, dalam Kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, dan penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan hilal/bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 hari atau 30 hari.
“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal. Katakanlah: “Hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji…” [Al Baqoroh(2):189]
HISAB
Secara harfiyah bermakna ‘perhitungan’.
Di dunia Islam istilah ‘hisab’ sering digunakan sebagai metode perhitungan matematik astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Penentuan posisi matahari menjadi penting karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai patokan waktu sholat.
Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah. Ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat orang mulai berpuasa, awal Syawwal saat orang mangakhiri puasa dan merayakan Idul Fithri, serta awal Dzulhijjah saat orang akan wukuf haji di Arafah (9 Dzulhijjah) dan hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” [Yunus(10):5]
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” [ArRahmaan(55):5]
RUKYAT
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang waktu setempat telah memasuki tanggal 1.
Perihal penentuan bulan baru, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberi perhatian khusus pada Sya’ban dan Ramadhan
Hadits dari Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya (hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah Sya’ban tiga puluh hari.” (HSR. Bukhari 4/106, dan Muslim 1081).
CARA PENENTUAN AWAL BULAN KALENDER HIJRIYAH
Di Indonesia, terdapat beberapa kriteria yang digunakan baik oleh pemerintah maupun organisasi Islam untuk menentukan awal bulan pada Kalender Hijriyah:
  1. Rukyatul HilalRukyatul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan merukyat (mengamati) hilal secara langsung. Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat (atau gagal terlihat), maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.
  2. Wujudul Hilal (juga disebut ijtimak qoblal qurub)Kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan prinsip: Jika pada setelah terjadi ijtimak (konjungsi), Bulan terbenam setelah terbenamnya matahari, maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan (kalender) Hijriyah, tanpa melihat berapapun sudut ketinggian (altitude) Bulan saat Matahari terbenam.
  3. Imkanur Rukyat MABIMSImkanur Rukyat adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dan dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan Hijriyah pada Kalender Resmi Pemerintah.
    Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
    • Pada saat matahari terbenam, ketinggian (altitude) Bulan di atas cakrawala minimum 2°, dan sudut elongasi (jarak lengkung) Bulan-Matahari minimum 3°, atau
    • Pada saat bulan terbenam, usia Bulan minimum 8 jam, dihitung sejak ijtimak.Di Indonesia, secara tradisi pada petang hari pertama sejak terjadinya ijtimak (yakni setiap tanggal 29 pada bulan berjalan), Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Hisab Rukyat (BHR) melakukan kegiatan rukyat (pengamatan visibilitas hilal), dan dilanjutkan dengan Sidang Itsbat, yang memutuskan apakah pada malam tersebut telah memasuki bulan (kalender) baru, atau menggenapkan bulan berjalan menjadi 30 hari.Di samping metode Imkanur Rukyat di atas, juga terdapat kriteria lainnya yang serupa, dengan besaran sudut/angka minimum yang berbeda.
  4. Rukyat Globalkriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang menganut prinsip bahwa: jika satu penduduk negeri melihat hilal, maka penduduk seluruh negeri berpuasa (dalam arti luas telah memasuki bulan Hijriyah yang baru) meski yang lain mungkin belum melihatnya.
RAMADHAN 1428 H
  1. Hisab Untuk melakukannya, saya menggunakan software Stellarium (thx to Jay).
    Kondisi tanggal 29 Sya’ban 1428 H (12 September 2007M):
    Dapat dilihat di ufuk barat, menjelang matahari terbenam, posisi hilal sudah tinggi menandakan masuknya bulan baru (Ramadhan).
    Kondisi tanggal 29 Ramadhan 1428 H (11 Oktober 2007M):
    Bulan terbenam setelah terbenamnya matahari meskipun dengan sudut ketinggian yang kecil (di bawah 0,5°).
    Ini sudah cukup menandakan masuknya bulan Syawwal jika menggunakan wujudul hilal sebagai syarat bulan baru, namun perlu menggenapkan menjadi 30 hari jika menggunakan kriteria lain.
  2. RukyatAda situs yang menampilkan hilal dari beberapa kota di Indonesia secara langsung (Live Hilal – Departemen Astronomi ITB). Sayangnya saat saya coba, link yang tersedia sedang tidak dapat diakses.
    Untuk penentuan awal bulan Syawwal tentunya belum dapat dilihat sekarang, baru dapat dilihat pada tanggal 29 Ramadhan 1428 H (11 Oktober 2007M) nanti.
Wallahu’alam.
Sumber:

Monday, June 25, 2012

**.Kisah Cinta Khadijah r.a dan Rasulullah SAW.**

**.Kisah Cinta Khadijah r.a dan Rasulullah SAW.**

 
.....Siapakah khadijah?


Dia adalah Khadijah r.a, seorang wanita janda, bangsawan, hartawan, cantik dan budiman. Ia disegani oleh masyarakat Quraisy khususnya, dan bangsa Arab pada umumnya. Sebagai seorang pengusaha, ia banyak memberikan bantuan dan modal kepada pedagang-pedagang atau melantik orang-orang untuk mewakili urusan-urusan perniagaannya ke luar negeri.
Banyak pemuda Quraisy yang ingin menikahinya dan sanggup membayar mas kawin berapa pun yang dikehendakinya, namun selalu ditolaknya dengan halus kerana tak ada yang berkenan di hatinya.

........Bermimpi melihat matahari turun kerumahnya

Pada suatu malam ia bermimpi melihat matahari turun dari langit, masuk ke dalam rumahnya serta memancarkan sinarnya merata kesemua tempat sehingga tiada sebuah rumah di kota Makkah yang luput dari sinarnya.
Mimpi itu diceritakan kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal. Dia seorang lelaki yang berumur lanjut, ahli dalam mentakbirkan mimpi dan ahli tentang sejarah bangsa-bangsa purba. Waraqah juga mempunyai pengetahuan luas dalam agama yang dibawa oleh Nabi-Nabi terdahulu.

Waraqah berkata: “Takwil dari mimpimu itu ialah bahwa engkau akan menikah kelak dengan seorang Nabi akhir zaman.” “Nabi itu berasal dari negeri mana?” tanya Khadijah bersungguh-sungguh. “Dari kota Makkah ini!” ujar Waraqah singkat. “Dari suku mana?” “Dari suku Quraisy juga.” Khadijah bertanya lebih jauh: “Dari keluarga mana?” “Dari keluarga Bani Hasyim, keluarga terhormat,” kata Waraqah dengan nada menghibur. Khadijah terdiam sejenak, kemudian tanpa sabar meneruskan pertanyaan terakhir: “Siapakah nama bakal orang agung itu, hai sepupuku?” Orang tua itu mempertegas: “Namanya Muhammad SAW. Dialah bakal suamimu!”
Khadijah pulang ke rumahnya dengan perasaan yang luar biasa gembiranya. Belum pernah ia merasakan kegembiraan sedemikian hebat. Maka sejak itulah Khadijah senantiasa bersikap menunggu dari manakah gerangan kelak munculnya sang pemimpin itu.
Lamaran dari khadijah kepada Rasulullah s.a.w

Muhammad Al-Amiin muncul di rumah Khadijah. 
Wanita usahawan itu berkata
Khadijah: “Hai Al-Amiin, katakanlah apa keperluanmu!” (Suaranya ramah, bernada dermawan. Dengan sikap merendahkan diri tapi tahu harga dirinya)
Muhammad SAW berbicara lurus, terus terang, meskipun agak malu-malu tetapi pasti.
Muhammad SAW: “Kami sekeluarga memerlukan nafkah dari bagianku dalam rombongan niaga. Keluarga kami amat memerlukannya untuk mencarikan jodoh bagi anak saudaranya yang yatim piatu”
(Kepalanya tertunduk, dan wanita hartawan itu memandangnya dengan penuh ketakjuban)
Khadijah: “Oh, itukah….! Muhammad, upah itu sedikit, tidak menghasilkan apa-apa bagimu untuk menutupi keperluan yang engkau maksudkan,”. “Tetapi biarlah, nanti saya sendiri yang mencarikan calon isteri bagimu”.(Ia berhenti sejenak, meneliti).
Kemudian meneruskan dengan tekanan suara memikat dan mengandung isyarat
Khadijah: “Aku hendak mengawinkanmu dengan seorang wanita bangsawan Arab. Orangnya baik, kaya, diinginkan oleh banyak raja-raja dan pembesar-pembesar Arab dan asing, tetapi ditolaknya. Kepadanyalah aku hendak membawamu”.
khadijah (Khadijah tertunduk lalu melanjutkan): “Tetapi sayang, ada aibnya…! Dia dahulu sudah pernah bersuami. Kalau engkau mau, maka dia akan menjadi pengkhidmat dan pengabdi kepadamu”.

Pemuda Al-Amiin tidak menjawab. Mereka sama-sama terdiam, sama-sama terpaku dalam pemikirannya masing-masing. Yang satu memerlukan jawapan, yang lainnya tak tahu apa yang mau dijawab. Khadijah r.a tak dapat mengetahui apa yang terpendam di hati pemuda Bani Hasyim itu, pemuda yang terkenal dengan gelaran Al-Amiin (jujur). Pemuda Al-Amiin itupun mungkin belum mengetahui siapa kira-kira calon yang dimaksud oleh Khadijah r.a.
Rasulullah SAW minta izin untuk pulang tanpa sesuatu keputusan yang ditinggalkan. Ia menceritakan kepada Pamannya.

Rasulullah SAW: “Aku merasa amat tersinggung oleh kata-kata Khadijah r.a. Seolah-olah dia memandang enteng dengan ucapannya ini dan itu “anu dan anu….” Ia mengulangi apa yang dikatakan oleh perempuan kaya itu.

‘Atiqah juga marah mendengar berita itu. Dia seorang perempuan yang cepat naik darah kalau pihak yang dinilainya menyinggung kehormatan Bani Hasyim. Katanya: “Muhammad, kalau benar demikian, aku akan mendatanginya”.

‘Atiqah tiba di rumah Khadijah r.a dan terus menegurnya: “Khadijah, kalau kamu mempunyai harta kekayaan dan kebangsawan, maka kamipun memiliki kemuliaan dan kebangsawanan. Kenapa kamu menghina puteraku, anak saudaraku Muhammad?”
Khadijah r.a terkejut mendengarnya. Tak disangkanya bahwa kata-katanya itu akan dianggap penghinaan. Ia berdiri menyabarkan dan mendamaikan hati ‘Atiqah:
Khadijah : “Siapakah yang sanggup menghina keturunanmu dan sukumu? Terus terang saja kukatakan kepadamu bahwa dirikulah yang kumaksudkan kepada Muhammad SAW. Kalau ia mau, aku bersedia menikah dengannya; kalau tidak,aku pun berjanji tak akan bersuami hingga mati”.

Pernyataan jujur ikhlas dari Khadijah r.a membuat ‘Atiqah terdiam. Kedua wanita bangsawan itu sama-sama cerah. Percakapan menjadi serius. “Tapi Khadijah, apakah suara hatimu sudah diketahui oleh sepupumu Waraqah bin Naufal?” tanya ‘Atiqah sambil meneruskan: “Kalau belum cobalah meminta persetujuannya.” “Ia belum tahu, tapi katakanlah kepada saudaramu, Abu Thalib, supaya mengadakan perjamuan sederhana. Jamuan minum, dimana sepupuku diundang, dan disitulah diadakan majlis lamaran”, Khadijah r.a berkata seolah-olah hendak mengatur siasat. Ia yakin Waraqah takkan keberatan karena dialah yang menafsirkan mimpinya akan bersuamikan seorang Nabi akhir zaman.

‘Atiqah pulang dengan perasaan tenang, puas. Pucuk dicinta ulam tiba. Ia segera menyampaikan berita gembira itu kepada saudara-saudaranya: Abu Thalib, Abu Lahab, Abbas dan Hamzah. Semua riang menyambut hasil pertemuan ‘Atiqah dengan Khadijah “Itu bagus sekali”, kata Abu Thalib, “tapi kita harus bermusyawarah dengan Muhammad SAW lebih dulu.”

...........Khadijah yang cantik

Sebelum diajak bermusyawarah, maka terlebih dahulu ia pun telah menerima seorang perempuan bernama Nafisah, utusan Khadijah r.a yang datang untuk menjalin hubungan kekeluargaan. Utusan peribadi Khadijah itu bertanya:
Nafisah : “Muhammad, kenapa engkau masih belum berfikir mencari isteri?”
Muhammad SAW menjawab: “Hasrat ada, tetapi kesanggupan belum ada.”
Nafisah “Bagaimana kalau seandainya ada yang hendak menyediakan nafkah? Lalu engkau mendapat seorang isteri yang baik, cantik, berharta, berbangsa dan sekufu pula denganmu, apakah engkau akan menolaknya?”
Rasulullah SAW: “Siapakah dia?” tanya Muhammad SAW.
Nafisah : “Khadijah!” Nafisah berterus terang. “Asalkan engkau bersedia, sempurnalah segalanya. Urusannya serahkan kepadaku!”

Usaha Nafisah berhasil. Ia meninggalkan putera utama Bani Hasyim dan langsung menemui Khadijah r.a, menceritakan kesediaan Muhammad SAW. Setelah Muhammad SAW menerimapemberitahuan dari saudara-saudaranya tentang hasil pertemuan dengan Khadijah r.a, maka baginda tidak keberatan mendapatkan seorang janda yang usianya lima belas tahun lebih tua daripadanya.

Betapa tidak setuju, apakah yang kurang pada Khadijah? Ia wanita bangsawan, cantik, hartawan, budiman. Dan yang utama karena hatinya telah dibukakan Tuhan untuk mencintainya, telah ditakdirkan akan dijodohkan dengannya. Kalau dikatakan janda, biarlah! Ia memang janda umur empat puluh, tapi janda yang masih segar, bertubuh ramping, berkulit putih dan bermata jeli. Maka diadakanlah majlis yang penuh keindahan itu.

Hadir Waraqah bin Naufal dan beberapa orang-orang terkemuka Arab yang sengaja dijemput. Abu Thalib dengan resmi meminang Khadijah r.a kepada saudara sepupunya. Orang tua bijaksana itu setuju. Tetapi dia meminta tempoh untuk berunding dengan wanita yang berkenaan.

.......Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

Khadijah r.a diminta pendapat. Dengan jujur ia berkata kepada Waraqah: “Hai anak sepupuku, betapa aku akan menolak Muhammad SAW padahal ia sangat amanah, memiliki keperibadian yang luhur, kemuliaan dan keturunan bangsawan, lagi pula pertalian kekeluargaannya luas”. “Benar katamu, Khadijah, hanya saja ia tak berharta”, ujar Waraqah. “Kalau ia tak berharta, maka aku cukup berharta. Aku tak memerlukan harta lelaki. Kuwakilkan kepadamu untuk menikahkan aku dengannya,” demikian Khadijah r.a menyerahkan urusannya.

Waraqah bin Naufal kembali mendatangi Abu Thalib memberitakan bahwa dari pihak keluarga perempuan sudah bulat mufakat dan merestui bakal pernikahan kedua mempelai. Lamaran diterima dengan persetujuan mas kawin lima ratus dirham. Abu Bakar r.a, yang kelak mendapat sebutan “Ash-Shiddiq”, sahabat akrab Muhammad SAW. sejak dari masa kecil, memberikan sumbangan pakaian indah buatan Mesir, yang melambangkan kebangsawaan Quraisy, sebagaimana layaknya dipakai dalam upacara adat istiadat pernikahan agung, apalagi karena yang akan dinikahi adalah seorang hartawan dan bangsawan pula.

Peristiwa pernikahan Muhammad SAW dengan Khadijah r.a berlangsung pada hari Jum’at, dua bulan sesudah kembali dari perjalanan niaga ke negeri Syam. Bertindak sebagai wali Khadijah r.a ialah pamannya bernama ‘Amir bin Asad.

Waraqah bin Naufal membacakan khutbah pernikahan dengan fasih, disambut oleh Abu Thalib sebagai berikut: “Alhamdu Lillaah, segala puji bagi Allah Yang menciptakan kita keturunan (Nabi) Ibrahim, benih (Nabi) Ismail, anak cucu Ma’ad, dari keturunan Mudhar. “Begitupun kita memuji Allah SWT Yang menjadikan kita penjaga rumah-Nya, pengawal Tanah Haram-Nya yang aman sejahtera, dan menjadikan kita hakim terhadap sesama manusia.

“Sesungguhnya anak saudaraku ini, Muhammad bin Abdullah, kalau akan ditimbang dengan laki-laki manapun juga, niscaya ia lebih berat dari mereka sekalian. Walaupun ia tidak berharta, namun harta benda itu adalah bayang-bayang yang akan hilang dan sesuatu yang akan cepat perginya. Akan tetapi Muhammad SAW, tuan-tuan sudah mengenalinya siapa dia. Dia telah melamar Khadijah binti Khuwailid. Dia akan memberikan mas kawin lima ratus dirham yang akan segera dibayarnya dengan tunai dari hartaku sendiri dan saudara-saudaraku.

“Demi Allah SWT, sesungguhnya aku mempunyai firasat tentang dirinya bahwa sesudah ini, yakni di saat-saat mendatang, ia akan memperolehi berita gembira (albasyaarah) serta pengalaman-pengalaman hebat. “Semoga Allah memberkati pernikahan ini”. Penyambutan untuk memeriahkan majlis pernikahan itu sangat meriah di rumah mempelai perempuan. Puluhan anak-anak lelaki dan perempuan berdiri berbaris di pintu sebelah kanan di sepanjang lorong yang dilalui oleh mempelai lelaki, mengucapkan salam marhaban kepada mempelai dan menghamburkan harum-haruman kepada para tamu dan pengiring.

Selesai upacara dan tamu-tamu bubar, Khadijah r.a membuka isi hati kepada suaminya dengan ucapan: “Hai Al-Amiin, bergembiralah! Semua harta kekayaan ini baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang terdiri dari bangunan-bangunan, rumah-rumah, barang-barang dagangan, hamba-hamba sahaya adalah menjadi milikmu. Engkau bebas membelanjakannya ke jalan mana yang engkau redhai !”

Itulah sebagaimana Firman Allah SWT yang bermaksud: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kekayaan”. (Adh-Dhuhaa: 8)
Alangkah bahagianya kedua pasangan mulia itu, hidup sebagai suami isteri yang sekufu, sehaluan, serasi dan secita-cita.

..........Dijamin Masuk Syurga

Khadijah r.a mendampingi Muhammad SAW. selama dua puluh enam tahun, yakni enam belas tahun sebelum dilantik menjadi Nabi, dan sepuluh tahun sesudah masa kenabian. Ia isteri tunggal, tak ada duanya, bercerai karena kematian. Tahun wafatnya disebut “Tahun Kesedihan” (‘Aamul Huzni).
Khadijah r.a adalah orang pertama sekali beriman kepada Rasulullah SAW. ketika wahyu pertama turun dari langit. Tidak ada yang mendahuluinya. Ketika Rasulullah SAW menceritakan pengalamannya pada peristiwa turunnya wahyu pertama yang disampaikan Jibril ‘alaihissalam, dimana beliau merasa ketakutan dan menggigil menyaksikan bentuk Jibril a.s dalam rupa aslinya, maka Khadijahlah yang pertama dapat mengerti makna peristiwa itu dan menghiburnya, sambil berkata:
“Bergembiralah dan tenteramkanlah hatimu. Demi Allah SWT yang menguasai diri Khadijah r.a, engkau ini benar-benar akan menjadi Nabi Pesuruh Allah bagi umat kita. “Allah SWT tidak akan mengecewakanmu. Bukankah engkau orang yang senantiasa berusaha untuk menghubungkan tali persaudaraan? Bukankah engkau selalu berkata benar? Bukankah engkau senantiasa menyantuni anak yatim piatu, menghormati tamu dan mengulurkan bantuan kepada setiap orang yang ditimpa kemalangan dan musibah?”

Khadijah r.a membela suaminya dengan harta dan dirinya di dalam menegakkan kalimah tauhid, serta selalu menghiburnya dalam duka derita yang dialaminya dari gangguan kaumnya yang masih ingkar terhadap kebenaran agama Islam, menangkis segala serangan caci maki yang dilancarkan oleh bangsawan-bangsawan dan hartawan Quraisy. Layaklah kalau Khadijah r.a mendapat keistimewaan khusus yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita lain yaitu, menerima ucapan salam dari Allah SWT. yang disampaikan oleh malaikat Jibril a.s kepada Rasulullah SAW. disertai salam dari Jibril a.s peribadi untuk disampaikan kepada Khadijah radiallahu ‘anha serta dihiburnya dengan syurga.

Kesetiaan Khadijah r.a diimbangi oleh kecintaan Nabi SAW kepadanya tanpa terbatas. Nabi SAW pernah berkata: “Wanita yang utama dan yang pertama akan masuk Syurga ialah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad SAW., Maryam binti ‘Imran dan Asyiah binti Muzaahim, isteri Fir’aun”.

........Wanita Terbaik

Sanjungan lain yang banyak kali diucapkan Rasulullah SAW. terhadap peribadi Khadijah r.a ialah: “Dia adalah seorang wanita yang terbaik, karena dia telah percaya dan beriman kepadaku di saat orang lain masih dalam kebimbanga, dia telah membenarkan aku di saat orang lain mendustakanku; dia telah mengorbankan semua harta bendanya ketika orang lain mencegah kemurahannya terhadapku; dan dia telah melahirkan bagiku beberapa putera-puteri yang tidak ku dapatkan dari isteri-isteri yang lain”.

Putera-puteri Rasulullah SAW. dari Khadijah r.a sebanyak tujuh orang: tiga lelaki (kesemuanya meninggal di waktu kecil) dan empat wanita. Salah satu dari puterinya bernama Fatimah, dinikahkan dengan Ali bin Abu Thalib, sama-sama sesuku Bani Hasyim. Keturunan dari kedua pasangan inilah yang dianggap sebagai keturunan langsung dari Rasulullah SAW.

........Perjuangan Khadijah

Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da’wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah bin Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia adalah Ummul Mu’minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya.

Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira’. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda :”Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa.”

Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, padahal di hadapan kita ada “wanita terbaik di dunia,” Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mu’minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.

Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan sebaik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hidupnya.
Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :”Wahai, Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan.” [HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW. Imam Adz-Dzahabi berkata:"Keshahihannya telah disepakati."]

Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai, orang-orang yang terpedaya oleh dunia ? Sayidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu’min yang orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.

Betapa tidak, karena Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat-ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.

Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata :”Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku.” Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya kepada Khadijah r.a.
Khadijah r.a. berkata :”Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini.” Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali pe neguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya.

 .........Demikian hendaknya wanita ideal.

Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasul SAW seraya berkata kepadanya :”Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhannya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :”Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu.” Maka Khadijah r.a. menjawab :”Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan).”

Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para shahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da’wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolongnya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolong- nya dengan jiwa dan hartanya.

Rasulullah SAW bersabda :”Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia.” [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]

Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :”Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :”Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan.” [Shahih Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaannya, 1/539] 


rujukan:Tokoh-tokoh Wanita di Sekitar Rasulullah SAW karangan Muhammad Ibrahim Saliim

~~Demikian Kisahnya...semoga bermanfaat bagi pembaca....
!! dan yg jelas bermanfaat sekali bagi saya pribadi...''

Wednesday, June 13, 2012

~~** INDAH PADA WAKTUNYA **~~

 (¯`v´¯),
,,`·.¸.·`v´¯).*INDAH PADA WAKTU-NYA*
,,,,,,`·.¸.·`~~**♥♥ " ♥♥**~~" ♥♥**~~ ♥♥**~~ ♥♥**~~

Sayy...
Sedang apa kau disana...?
Pernahkah kau ingat padaku yang disini...?
Yang selalu setia menunggumu...
Berharap kau hadir didepanku....

Sayy...
Apapun yang kau lakukan disana...
Aku tak'kan pernah melarangmu...
Karena aku yakin dan percaya padamu...
Kalau kau adalah sosok yang selalu Ta'at pada_Nya...
Aku tak marah jika kau lebih mementingkan Dia daripada aku,
Aku tidak akan cemburu,jika kau selalu menyebut-nyebut nama-Nya..
Dan akupun Tak akan menghalang-halangimu
jika engkau selalu kemana-mana bersama-Nya...

Sayy...
Taukah engkau....
betapa aku sangat merindukanmu...
betapa aku sangat ingin mengabdikan diri ini untukmu...
betapa aku sangat ingin melayani segala keinginanmu..
dan betapa aku sangat ingin selalu berada disampingmu...
Namun aku yakin...
Jika semua itu aku katakan padamu...
Kamu pasti marah besar kepadaku...
dan engkau pasti bilang''
''Cahya hatiku....Berilah semua kerinduanmu itu hanya untuk_Nya..
Abdikan dirimu hanya kepada-Nya...
Layani dan Taati semua Perintah serta Larangan-Nya..
dan Jangan pernah seincipun kamu pergi dari sisi_Nya pula...''
Maka kaulah bidadari surga yang Dia turunkan kebumi
untuk memberi cahaya untukku''...

Sayy....
Untuk itu aku tak berani mengungkapkan semua itu kepadamu
Semua ungkapan itu aku selalu bisikan kepada-Nya...
Karena aku yakin Dia akan menyampaikannya padamu...
Dia tidak akan pernah dusta...
Dia tidak akan pernah Ingkar dengan janji-Nya..
Untuk mempertemukan kita...
Dia begitu sayang terhadap kita...
Hingga Dia selalu menjagaku dari insan-insan yang mencoba
merebut aku darimu..
dan aku juga yakin Dia akan selalu menjagamu
agar kamu tak pindah kelain hati...

Sayy..
Untuk itu aku begitu memuja-Nya...
melebihi dirimu...
aku begitu menyayangiNya..
melebihi dirimu..
dan aku begitu mencintaiNya..
melebihi cintaku padamu...
Karena Sayang dan Cinta yang kupunya untukmu
adalah bagian dari sayang dan Cinta-Nya...
Kamu jangan marah ya sayy....
akupun juga yakin ..
sayang dan Cintamu juga bagian dari sayang dan CintaNya...
Untuk itu mari kita sama-sama menyayangi dan mencintai_Nya
Agar sayang dan Cinta kita Abadi hingga sampai dikehidupan
yang sesungguhnya...
Bak Sayang dan Cinta-Nya yang Abadi terhadap kita...

Sayy...
Jangan lupa pesanku ya...
Selalu Istiqomah...
Dan Mohon selalu dalam Bimbingan-Nya...
serta selalu di Jalan-Nya yg lurus....

Seperti aku disini...

Sayy...
Siapapun engaku...
Dimanapun engkau kini...
Aku tak akan tanyakan sekarang...
Percayalah semua akan Indah pada waktu-Nya....


 http://www.youtube.com/watch?v=PwN83yANJfo







 (¯`v´¯),
,.`·.¸.·`v´¯).*INDAH PADA WAKTU-NYA*
,,,,,,`·.¸.·`~~**♥♥ " ♥♥**~~" ♥♥**~~ ♥♥**~~ ♥♥**~~



Taipei,Rabu,13/6/2012_at my Pavorite place....

Wassalam: Cahya Tea Tha Tea 
~**♥♥ " ♥♥**~~" ♥♥**~~ ♥♥**~~ ♥♥**~~

Tuesday, June 5, 2012

** PIDATO KH.HASYIM MUZADI ** YANG MENGHEBOHKAN **

** PIDATO KH.HASYIM MUZADI ** 

 Pidato Hasyim Muzadi yang Menghebohkan Beredar Luas



KH. Hasyim Muzadi, Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) & Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) & Mantan Ketum PBNU  ttg tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva :
"Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti krn laporan dr dlm negeri Indonesia. Slm berkeliling dunia, saya blm menemukan negara muslim mana pun yg setoleran Indonesia.
Klau yg dipakai ukuran adl masalah AHMADIYAH, memang krn Ahmadiyah menyimpang dr pokok ajaran Islam, namun sll menggunakan stempel Islam dan berorientasi Politik Barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tdk dipersoalkan oleh umat Islam.
Kalau yg jadi ukuran adl GKI YASMIN Bogor, saya berkali-kali kesana, namun tampaknya mereka tdk ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional & dunia utk kepentingan lain drpd masalahnya selesai.
Kalau ukurannya PENDIRIAN GEREJA, faktornya adl lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tp di Kupang (Batuplat) pendirian masjid jg sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di Papua. ICIS selalu mlkkan mediasi.
Kalau ukurannya LADY GAGA & IRSHAD MANJI, bangsa mana yg ingin tata nilainya dirusak, kecuali mrk yg ingn menjual bangsanya sendiri utk kebanggaan Intelektualisme Kosong ?
Kalau ukurannya HAM, lalu di iPapua knp TNI / Polri / Imam Masjid berguguran tdk ada yg bicara HAM ?Indonesia lbh baik toleransinya dr Swiss yg sampai skrg tdk memperbolehkan Menara Masjid, lebih baik dr Perancis yg masih mempersoalkan Jilbab, lbh baik dr Denmark, Swedia dan Norwegia, yg tdk menghormati agama, krn disana ada UU Perkawiman Sejenis. Agama mana yg memperkenankan perkawinan sejenis ?!
Akhir'a kmbl kpd bngsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yg hrs sadar dan tegas, membedakan mana HAM yg benar (humanisme) dan mana yg sekedar Weternisme".

Monday, June 4, 2012

~~** 我爱你。。。。I LOVE U....!!!

我爱你。。。。I LOVE U....
3 kata yg Azaib...
Dia tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan...
Walau jarak berMil-mil tak menjadi penghalang
Walau pertemuan belum pernah terjadi
Itu tak peduli, yang penting 我爱你。。。I LOVE U
LOVE...爱
Dia bagai virus yg sangat mematikan
Dia juga bagai obat yg paling mujarab....
Dia menyerang siapa saja, tua maupun muda
Dia juga tak menunggu waktu kapan dia datang dan pergi...
Cinta datang tanpa permisi dan pergi tanpa pamit...
Semua terjadi begitu saja...

CINTA...
5 hurup yang tak pernah habis dibahas...
5 huruf yang membuat persoalan tidak akan pernah selesai...
5 huruf yang sangat sulit didefinisikan....
Dan CINTA ini dapat memberi dorongan motivasi positife
Juga dapat memberi dorongan negative...
Jika diibaratkan bagai Embun yang menetes dibumi....
Apabila dia jatuh di tanah yang subur..
Dia akan tumbuh subur dan berbunga mekar nan Indah semerbak mewangi
sedap dipandang orang,menebarkan rasa aman sentosa dan Damai...
Sebaliknya jika Dia jatuh ditanah yang kering tandus nan gersang...
Cinta Tidak akan ada yang tumbuh disana...
Selain sirih memanjat batu, kuning daunnya lemah gagangnya
Maka cinta yg seperti itu tidak akan memberi dorongan yg positife
kepada seseorang didalam kehidupannya....


CINTA dalam artian POSITIVE :

1...> MELAHIRKAN KEINDAHAN...
Disinilah orang memerlukan filter atau saringan...
Sebab keindahan yang didasarkan karena cinta itu merupakan suatu yang  relatif saja.
Bisa jadi karena Indah orang jadi cinta....
Boleh jadi juga karena Cinta sesuatu segalanya terasa menjadi Indah...
Bagaimanapun juga kalau hati sdh diliputi oleh rasa CINTA
Segalanya akan terasa mnjd Indah..
CINTA itu adalah  KEINDAHAN....

2. CINTA ITU ENERGI...
Melahirkan dorongan dan Semangat...
Yang lemah bisa menjadi kuat...
Yang Jauh menjadi dekat...
Yang Takut menjadi berani....
Itu semua karena dorongan CINTA....

3 . CINTA adalah PENGORBANAN
Sehingga orang berkata...
'' Berani BERCINTA harus rela BERKORBAN...''
'' Takut BERKORBAN jangan BERCINTA...''
Jika kita mencintai seseorang pastilah kita rela mengorbankan segalanya...
Jangankan Harta dan benda, terkadang karena orang tua tidak merestuipun,
kita rela meninggalkan orang tua kita demi cinta..
dan Nyawapun bisa menjadi taruhan atau Pengorban terakhir untuk CINTA...

Sebaliknya jika kita berani berkata CINTA pada seseorang...
dan Tidak mau berkorban sedikitpun sebaiknya
'' PUTUSKAN saja'' 
'' TINGGALKAN saja''
'' Mubazir...jika Kita berkorban untuk Orang yang tidak mau berkorban untuk kita''
* Lebih baik Simpan segala bentuk bahan Pengorbanan itu untuk Dia kelak yang telah Allah siapkan untuk kita, seseorang belahan jiwa kita...Dia yang kelak sama seperti kita, yang Rela berkorban untuk kita..
Percayalah ''Allah tidak akan pernah salah Menjodohkan mahluknya...**



Maka jika seseorang atau Anda menyatakan '' AKU CINTA KAMU'' I LOVE U ''我 爱 你‘’
tanyakan kembali apakah '' KAMU MENCINTAIKU'' DO U LOVE ME'' 你 爱 我  馬。。。?
Jika tidak adanya hal dari ke 3 diatas...
Maka itu bukanlah CINTA...

'' TINGGALKAN''

dan  ~~** Jika ada segenggam CINTA yang kita miliki ...
maka seyogyanya CINTA itu kita berikan kepada sang Kuasa...

''Allah Subhannahuwata'ala...'' Pemilik CINTA yg sesungguhnya...
Bukan menduakannya dengan mahluknya yang lemah...
Berikanlah sepenuhnya Cintamu kepada-Nya ..

Dan biarkan Allah SWT yang Maha Adil membaginya dengan Bijaksana ..

Sandarkanlah selalu cintamu pada-Nya....

'' SEMOGA BERMANFAAT...!!!

Saturday, June 2, 2012

~~**.HIDUP ITU MASALAH.**~~

Mengapa Allah Swt Memberi Kita Masalah?
Dalam Kehidupan Pasti kita
sering mendapatkan permasalahan, dan jujur
terkadang saya pribadi sering pula mendapat permasalahan yang datang silih berganti. 

Permasalahan yang timbul bisa
permasalahan yang berat atau permasalahan yang ringan. entah dalam
permasalahan pekerjaan,
bisnis, percintaan,
keluarga,agama, masalah
individu atau masalah lainya. 


Pernah suatu waktu
bertanya dalam hati "katanya Allah Swt sayang
sama saya, lalu kenapa selalu saja hidup ini
berlangsung dari permasalahan satu ke
permasalahan lainnya" dan
saya berkesimpulan sebagai
berikut.

Permasalaan yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh,
tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya. 

Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat
bagaimana Allah Swt menggunakan masalah untuk kebaikan mereka.
Mereka lebih memilih untuk bertindak bodoh dan
membenci masalah-masalah mereka daripada menghadapi dan
merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari
masalah-masalah tersebut. 

Dari beberapa perenungan saya Ada lima alasan yang menurut saya mengapa Allah Swt dalam memberikan masalah dalam kehidupan kita :

1. Allah Swt menggunakan
masalah untuk MENGARAHKAN kita.
Kadang-kadang  Allah Swt
harus menyalakan api di
bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak.
Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah
yang baru dan
memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah menjadi cara yang
 Allah Swt pakai untuk menarik
perhatian kita. 

'' Ketika kita dalam kebimbangan,, untuk menetukan pilihan atau menentukan sikap..
Allah Swt memberi Masalah agar kita tau arah Pilihan dan Sikap apa yg akan kita tempuhi...''
Pelajari & renungi Hikmah dibalik setiap Masalah....'' agar Tak salah ARAH.....!!!!

2. Allah Swt menggunakan
masalah untuk MENGUJI kita.
Manusia bagaikan teh celup...
jika anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air
panas! Allah Swt kadang ingin
menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi. 

Contohnya :
'' Disaat kita terpisah dengan orang yg kita CINTAI....
mungkin karena tuntutan pekerjaan membuat jarak dan waktu menjadi penghalangnya suatu hubungan harmonis..
Godaan demi godaan kerap melintas dihadapan kita...
Jika Anda sebagai orang yg SETIA dan Benar2 tulus mencintai dia yg jauh dari pandangan kita...
Anda pasti akan berusaha menghindari godaan-godaan itu...
Bukan sebaliknya malah memancing agar penggoda lebih mendekat...!!!
Ingatlah bahwa yg jauh disana dengan SETIA menanti....!!!
Berilah KESETIAAN sebelum Anda meminta dia untuk SETIA MENANTI.....!!!!

3. Allah Swt menggunakan
masalah untuk MENGOREKSI kita. 

Ada pelajaran-pelajaran yang hanya dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. 
Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. 
Tetapi mungkin kita baru
benar-benar belajar justru
setelah tangan kita terbakar. 

Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu...
kesehatan, teman,
hubungan..., saat kita sudah
kehilangan. 

Contohnya : 
Disaat org yg kita cintai  kurang perhatian bahkan lambat laun memberi keputusan untuk pergi dari hidup kita ( putus/ cerai ), 
pasti kita merasa sakit hati yg tiada tara...
Beranjak waktupun berlalu kitapun berhasil melupakannya walau terasa berat

dan hatipun berhasil menerima org lain sbg pengganti dirinya yg telah pergi walau dengan terpaksa...
Anehnya disaat dia tau kita telah ada pengganti dirinya,,
Diapun menyesal dan tidak pernah mengakui bahwa dia telah pergi meninggalkan kita
( putusin kita)..
Aneh..bukan..? 
Itulah bukti bahwa sesuatu yg kita buang, akan sangat berharga saat org lain telah memilikinya...
Untuk itu, syukuri dan jaga baik-baik apa yg kita miliki saat ini...
karena kita tidak pernah tau, besok atau lusa masih mnjd milik kita atau tidak...!!!
Dia akan sangat berharga saat kita merasa telah kehilangannya....!!!

4. Allah  Swt menggunakan
masalah untuk MELINDUNGI kita.
Suatu masalah bisa
menjadi berkat jika masalah
tersebut menghindarkan kita dari bahaya. 

:-)
ada seorang sahabat yang
diberhentikan dari pekerjaannya karena ia
menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak
etis bagi bossnya. 

Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara, karena setahun kemudian tindakan boss itu terbongkar.
5. Allah Swt menggunakan
masalah untuk
MENYEMPURNAKAN kita.
Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar,
masalah tersebut bisa membentuk kita. 

Allah Swt lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. 
Hanya hubungan kita dengan Allah Swt yang akan kita
bawa sampai
kekal. " ... 

Kita malah
bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan. Dan
pengharapan tidak
mengecewakan. 

''Sengsara Membawa Nikmat ....!!''

Apa yang ada di tangan kita ?
Dalam beberapa hal, hidup kita berada di tangan kita. 

Kita dapat memilih untuk menghamburkan setiap jam, hari, minggu,
bulan, dan tahun demi
kepentingan kita sendiri. 

Kita akan heran saat
menyaksikan
betapa banyaknya hal yang Allah Swt
sempurnakan dalam diri kita
dan melalui kita. 

Jadi sabar dan jalanilah setiap
permasalahan yang kita hadapi. dan
permasalahan yang timbul
adalah suatu
rahmat untuk kita. dan
menjadi sebuah
tantangan kita untuk hidup yang lebih baik.


'' Ingat...!!!
Allah Swt memberi kita MASALAH untuk dihadapi dan diselesaikan
Bukan untuk dihindari....
Terselesainya dari satu MASALAH bukan berarti tidak ada lagi MASALAH baru..
Justru Allah Swt akan semakin menguji kita dengan MASALAH baru....
so....**NEVER GIVE UP...!!!! cIA yOU....!!!**

~~~~~~~~~** SEMANGAT .....**~~~~~~~~